Horasss bahhh !!!~
A : lu org medan, marga lu apa ?
E : iya, marga gua lintang
A : emang ada ya , gua kirain lintang itu cuman nama umun orang haha
E : *hanya bisa tersenyum *
Atau
A : marga lu apa bro ?
E : lintang
A : lintang garis bujur ?
E : Bodoh amat *geleng geleng kepala*
Ya begitu kira kira statement orang orang jika saya beri tahu apa marga saya. Oleh karena itu saya ingin menjelaskan lagi marga saya dari apa yg saya baca. Here we go!! Check this below ↓↓↓
Marga Lintang adalah salah satu bagian dari 5 marga yang terdapat di kecamatan Pakantan. yaitu salah satu dari sekian ragam
banyaknya marga-marga yang ada di sumatera utara khususnya di kecamatan
Pakantan dalam adat batak, dan hanya terdapat di pakantan.
pada
masa penjajahan ternyata ada pahlawan yang bermarga Lintang yang ikut
serta dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan khususnya disumatera
utara salah satunya capt. Nawawi Lintang.
Sejarah Marga Lintang :
Sebagaimana kita ketahui Mandailing adalah daerah yang erat kaitannya
dengan Marga, Marga menentukan seseorang itu dengan siapa kita akan bisa
atau dapat menikah dengan pasangan hidup yang kita inginkan khususnya
dalam adat atau aturan - aturan yang ada di Pakantan dari dulu hingga
sampai saat sekarang ini, Dengan kata lain Marga itu menjadi simbol bagi
orang Mandailing dan merupakan suatu sistem kekerabatan yang sangat
erat dari segi sosiologisnya marga - marga yang ada di daerah Pakantan
dan pada garis kecilnya di daerah mandailing natal.
Diantara
Marga -Marga tersebut adalah Lubis, Nasution,Batubara,Siregar,Pulungan
dan ada satu Marga yang asli dari Pakantan dan Marga ini hanya bisa kita
temui di Pakantan ,Dengan kata lain orang yang menggunakan Marga ini
adalah orang Pakantan. Marga itu ialah “MARGA LINTANG”.
MARGA
Lintang adalah marga yang berasal dari Pakantan.Banyak cerita tentang
marga llintang itu disebabkan karna lintang itu mempunyai 6 (enam)
ompung (Nenek,Pemula Marga Lintang) yaitu:
- Alm. Tandang malawen Lintang
- Alm. Ranting Balian Lintang
- Alm. Jamangabot Lintang
- Alm. Madjunus Lintang
- Alm. Jamarusin Lintang
- Alm. Sagulelo Lintang
Sehingga Marga Lintang sering disebut Satandan Onom Siat ( Satu Batang Enam Cabang ) .
menurut sejarah Marga Lintang berasal dari desa silogun (nama salah
satu desa di Pakantan ) ,Desa ini adalah Desa yang sangat terprncil
sehingga pada suatu saat lahan pertanian di silogun tidak mencukupi lagi
,karna hal tersebut mereka banyak yang pindah ke daerah Singangir (Nama
salah satu lokasi pertanian dan peternakan di Pakantan ) diantara
adalah Alm.Tandang Malawen ,yang ahirnya menetap di daerah itu. akan
tetapi masih banyak juga cerita lain mengenai marga lintang antara lain
seorang raja yang datang dari luar daerah dan hendak masuk ke wilayah
pakantan, dan pada saat itu raja huta dolok menikahkan seorang putrinya
dengan raja tersebut agar dia bisa tinggal dipakantan sehingga
dibuatlah satu marga yang baru di Pakantan yang disebut dengan " Marga
Lintang atau dengan singkatannya " LTG ".
Bersamaan dengan itu
seorang raja di Pakantan dolok yang bernama Alm. Raja Mananti Porang
berniat mendirikan sebuah sopo godang di Pakantan Dolok yang akan di
gunakan untuk acara adat dan tempat penyimpanan Gordang Sambilan. Tapi
ternyata ada seorang dari marga Lintang yang telah membangun sopo
tersebut yaitu Ida Lidya Lintang kemudian yang dinamakan dengan " sopo
Lintang " ,Raja ingin menyesuaikan Gordang yang akan di buat dengan
jumlah Ripe ( Suku ) yang ada dibuat yaitu Sembilan.Sedangkan pada waktu
itu Ripe di Pakantan baru ada Delapan yaitu:
• Ripe Tadangka ( Keturunan Raja)
• Ripe Godang ( Marga Lubis )
• Ripe Tong -Tong ( Marga Lubis)
• Ripe Huta Gambir ( Marga Lubis)
• Ripe Huta Lancat ( Marga Lubis)
• Ripe Nasution
• Ripe Hasibuan
• Ripe Batubara
Kemudian Raja mengangkat salah satu Ompung Lintang yang ada di
Singangir yaitu Alm.Jamangabot Lintang sebagai Ulu Balang ( Pengawal,
kepercayaan ) dan sekaligus membentuk Ripe baru yaitu “RIPE LINTANG” di
Pakantan Dolok ,dan ahirnya Sopo Godang beserta Bagas tangga sambilan (
Rumah dengan anak tangganya sembilan buah ) di bangun sebagai bukti
bahwa kesembilan Ripe tersebut telah diakui oleh Raja di Pakantan Dolok.
Meski sebagai Ripe pelengkap tapi kemudian Ripe Lintang diangkat
menjadi Siangkaan ( Tertua ) di atas Ripe Nasution ,Batubara,dan
Hasibuan di dalam acara - acara adat. Begitulah akhirnya terbentuk Ripe
Lintang di Pakantan Dolok yang berkembang dan bertahan sampai sekarang,
dan perlu di ketahui Marga lintang pada awalnya hanya terdapat di
pakantan dolok ( Desa : Huta Lancat, Huta gambir dan Huta Dolok ).
Setelah sekian lama Marga Lintang Sah atau ditetapkan Menjadi satu
Ripe , Para pemuka - pemuka dari Marga Lintang merasa perlu membuat
sebuah bangunan tempat mereka bermusawarah karena musyawarah adalah
suatu bentuk nyata dari eratnya hubungan kekeluargaan di pakantan,
tempat mereka untuk melaksanakan acara adat dan bangunan yang akan
menyatukan mereka dan sebagai bukti bahwa Ripe Lintang itu memeng benar
-benar ada, Maka pada tahun 1991-1992 dibangunlah Sopo Lintang beserta
Bagas Godang lintang di Pakantan dolok tepatnya di Huta dolok.
Sopo Lintang tersebut juga di sertai dengan sebuah Prasasti yang terbuat
dari tembaga bergambarkan dua buah Pedang, Keris dan Tombak, dan
ditulis dalam bahasa Mandailing yang bertuliskan seperti di bawah ini:
Sopo Godang
Pangurupion sian
Ida Lidia br. Lintang
Binti
Basir Lintang
( Sopo Godang )
tanda tangan
( Ida Lidia Lintang )
Ntd ( sian : dari )
br. (boru) = putri
Dan juga disertai dengan sebuah Tugu yang terbuat dari semen yang
berbahasa indonesia dan dengan dibubuhkan tanda tangan / ditandatangani
oleh Gubernur I Sumatera Utara yaitu : Bapak H. Raja Inal Siregar, Isi
daripada tugu tersebut adalah:
Sopo Godang Pakantan
Diresmikan TGL: 22 Februari 1992
Oleh
Gubernur KDH TK I SUMUT
tanda tangan
(H.Raja Inal Siregar)
Selain itu di Pakantan juga terdapat pemakaman khusus untuk tokoh tokoh
Lintang yang terletak di dekat pasar Pakantan yang juga di sertai
dengan sebuah Tugu setinggi 5 ( lima ) meter terdiri dari 6 tangga
setinggi 0,5 meter dan kemudian diatasnya dibuat berbentuk runcing
setinggi 2 meter pada ujungnya terdapat 2 buah pedang yang dipasang
bersilangan / saling menyilang, Tugu tersebut terbuat dari semen yang
bertuliskan LINTANG, Ada 9 kuburan dalam pemakaman tersebut yaitu :
• Alm.Salamat Lintang
• Alm.Tandang Malawen Lintang
• Alm.Panongonan Lintang
• Alm.Jamandorung Lintang
• Alm.Jamangabot Lintang
• Alm.Nawawi Lintang ( Pahlawan )
• Alm.Rang Kayo
Dan ada 2 kuburan lagi yang belum disebutkan disini.
Mohon untuk segala kesalahan dalam pembuatan Artikel ini dapat dipahami
dan dimaklumi serta atas segala kejanggalannya Kami mohom Maaf yang
sebesar-besarnya.
" HORASSS... "
Sumber : http://www.facebook.com/groups/lintangenam/members/